Mungkin sebagian besar dari kita memang melakukan pura-pura sabar. Kondisi ini akibat tidak lengkapnya pembelajaran tentang
istilah sabar. Termasuk didalamnya adalah tentang istilah Sabar yang dipahami dalam dunia psikologi. Sabar
biasanya diartikan sebagai tidak marah atau hanya diam saja, atau tidak melakukan sesuatu meskipun didalam
hati timbul gejolak yang luar biasa dalam menghadapi suatu masalah atau keadaan, misalnya adanya gejolak
kemarahan, tetapi gejolak itu hanya dipendam didalam hati. Dengan hanya diam saja, kita tidak tahu apakah
kita sedang bersabar atau hanya diam saja atau terpaksa bersabar?. Masalah sabar itu memang perlu dikaji
secara lebih mendalam. Secara garis besarnya, sabar itu dalam istilah psikologi disebut dengan adversity
quotient, yang berarti memiliki daya tahan yang tinggi dalam menghadapi segala keadaan. Dalam mencapai sesuatu
atau menghadap segala permasalahan hidup, memang diperlukan sekali kesabaran, karena kita berhadapan dengan
situasi jiwa dan emosional yang tidak stabil terhadap perubahan-perubahan yang terjadi setiap saat. Definisi
sabar sebagai sesuatu yang diam, tidak marah, dan sebagainya, hanyalah sebagian kecil dari komponen-komponen
sabar. Sabar yang sebenarnya adalah kesabaran dalam menghadapi keadaan-keadaan hidup yang dilakukan dengan
cara-cara yang sangat baik, memiliki daya tahan yang tinggi di dalamnya, tidak menyerah untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan atau masalah-masalah yang dihadapi, sehingga berbagai masalah kehidupan dapat diselesaikan
dengan baik sekali. Kondisi sabar seperti ini, memerlukan ketahanan, keuletan, perjuangan dan sebagainya.
Inilah definisi sabar yang sesungguhnya yang harus kita pahami. Jika, sabar ini dipahami sebagai adanya daya
tahan dan perilaku yang dinamis dalam perjuangan menjalani kehidupan ini, maka dengan sendirinya kesabaran
ini merupakan kesabaran yang sesungguhnya. Tetapi, jika kita artikan sabar sebagai sesuatu yang bersifat
instan, hanya sebentar, sementara atau dapat diartikan sebagai diam, pasif dan tidak marah. Maka, mungkin
saja kesabaran seperti ini hanyalah tindakan pura-pura (pura-pura sabar).